SENI KOMUNIKASI SUAMI ISTRI

 


Materi oleh Ustadz @rizalwahid10

 

Menanamkan prinsip dasar yaitu komunikasi itu penting, bukan yang penting komunikasi.

Kita mengusahakan agar bagaimana komunikasi dengan pasangan itu efektif, bijak & berdampak baik.

Kalau prinsipnya yang penting komunikasi, maka akan sekadarnya. Kita tidak akan peduli apakah komunikasinya berkualitas, apa bijak apa menenangkan. Kita tidak peduli, karena yang penting komunikasi. Ini yang salah.

Saat kita paham kalau komunikasi itu maka kita akan berusaha menjaga kualitas komunikaisnya bukan sekedar kuantitas. Hal itu akan mempererat hubungan suami istri.

Banyak keretakan di rumah tangga karena adanya kurangnya komunikasi yang tidak berkualitas.  Sehingga banyak masalah yang kecil dan sederhana menjadi besar karena adanya kesalahan komunikasi.

 

Kenapa komunikasi itu penting?

1. Membangun keintiman, keharmonisan : bagaimana kita bisa mengetahui isi hati pasangan

2. Ciri rumah tangga yang sehat ; adanya ungkapan maaf, terima kasih, curhatan.

3. Meminimalisir salah paham

4. Mengurangi konflik berkepanjangan

Saat ada konflik, jangan saling menunggu. Laki-laki harus menurunkan ego : memulai duluan, minta maaf, dll.
Silent treatment boleh sesekali, tapi tidak boleh dalam waktu yang panjang. Mendiamkan pasangan bukan maksud membenci atau menghukum, tujuannya agar pasangan introspeksi dan memberi jeda kepada pasangan untuk meredakan emosi.

 

Seni Komunikasi Suami Istri

1. Jangan terlalu banyak nasehat

Nasehat itu penting, tapi jangan kebanyakan dan terlalu sering. Lebih banyak memberi teladan.

Boleh nasehat tapi saat timing yang tepat agar sampai nasehatnya. Sampaikan nasehat sesuai porsinya.

Tidak semua kesalahan dikoreksi saat itu juga, ada yang dapat diberi waktu.

Dalam sebuah hubungan, jangan hanya menjadi "keluarga Luqman" (penuh dengan nasehat), tetapi menjadi seperti "keluarga ibrahim" juga (banyak dialog dan diskusi).

2. Biarkan wanita berbicara

Bicara itu kebutuhan wanita. Jangan dilarang & diberhentikan. Tapi dengarkan dulu, baru diarahkan.

3. Antusias mendengarkan

Tunjukan antusiasme saat pasangan berbicara karena akan memberi pesan & kesan bahwa menghargai pasangan. Hal ini akan menambah rasa kasih sayang antar pasangan.

4. Hindari adu nasib

Jangan membandingkan. Kalau tidak bisa mendengarkan dengan baik, minimal diam.

5. Saat marah, diam adalah kunci

Jika pasanganmu marah, maka diamlah walau kamu merasa benar. Sebab ini bukan benar salah, tapi tentang siapa yang mau bersabar dan berbesar hati untuk mengalah.

Menanggapi marahnya pasangan membuka pintu konflik berkepanjangan.

6. Lelaki, minta maaflah. Wanita, hargailah.

Selama bukan tentang masalah mengenai akidah.

Penyakitnya istri adalah kurang menghargai suami, kurang bersyukur kepada suami.

7. Mulai kebiasaan baik :

- Pillow talk atau deeptalk



- Berkata lemah lembut

- Mengucapkan maaf & terima kasih

- Biasakan menawarkan bantuan (Keluarga itu buka sama-sama kerja tapi kerjasama)

 

Q&A

1. Komunikasi pasangan introvert

Jangan saat ada masalah baru berpikir bagaiman caranya berkomunikasi. Tapi buat kesepakatan sebelum masalah terjadi mengenai penyelesaian masalah. Misalnya saya mau dikasih waktu, dll.
Biar pasangan tidak bingung dalam bersikap.

 

2. Komunikasi setelah punya anak

Kuarng lebih sama saja, hanya atur masalah waktu karena adanya anak jadi terbatas komunikasinya. Justru setelah punya anak itu harus upgrade cara berkomunikasi karena akan jadi contoh anaknya. Pembagian pengurusan anak juga dibicarakan.

 

3. Bahas mantan setelah menikah

Buat kesepakatan sebelum menikah. Bahwa nanti setelah menikah tidak akan membawa masa lalu.

 

4. Pasangan menghindari masalah (mengabaikan masalah) & menggali keinginan pasangan

Boleh kita cari waktu (space) misalnya 1 hari, jangan sampai diabaikan tapi diselesaikan. Harus dibicarkan baik-baik. Kita ingatkan, sabar & berdoa.

Menggali keinginan pasangan : ajak staycation misalnya, ajak bicara setelah dalam kondisi yang baik/romantis/bahagia.

Bisa dibuatk games keinginan antar pasangan dengan menulis surat, mislanya.

 

5. Kapan kita mengalah & kapan saat harus langsung menyelesaikan masalah

Saat masalah bukan mengenai akidah. Mengalah adalah tanda kita sayang dengan pasangan.

Saat masalah yang urgent, bisa merusak, bisa membuat kerugian, maka haru segera diselesaikan.

 

6. Penilaian saat ta'aruf megenai kualitas komunikasi calon

- Untuk hal-hal yang di luar kendali kita, sandarkan semuanya kepada Allah. Karena tidak semua hal kita ketahui. Maka minta pertolongan dan petunjuk dari Allah.

- Bertanya kepada orang-orang terdekatnya (temen, keluarga, tetangga).

- Bertanya secara langsung kepada calon dengan didampingi saat ta'aruf.

Pada akhirnya kita kembalikan kepada Allah.

 

7. Calon suami bercanda dengan kepada akhwat lain

Kalau candaan itu menurut kamu ga enak, maka itu tidak bijak.

Memperlakukan istri sesuai standar istri. Kalau istri tidak suka dengan suatu hal, maka kita harus ikuti istri.

Tidak ada candaan yang menyakiti orang lain.

Muslim yang baik itu yang menjaga muslim lainnya dari lisan-nya.

 

8. Pasangan yang cuek dan love language

Setiap orang berbeda karakter. Kita harus mengerti dan sabar. Selain sabar, kita juga perlu ikhtiar dengan dibicarakan (deeptalk, pillow talk). Kita harus paham kalau karakter itu susah diubah. Kuncinya : dibicarakan di waktu yang tepat & saat yang tepat.

Love language setiap orang berbeda, makanya bertanya kepada pasangan. Bisa dengan cara kita memperhatikan atau dengan ditanyakan kepada pasangan.

Komentar